Minggu, 22 Desember 2013

Solidaritas

Hello everyone. Kembali lagi bersama saya Dian Octavia Hapsari dalam tongkrongannya anak kece :D. Lama ga nulis sesuatu disini, sampe-sampe udah banyak sarang laba-laba disini xD. Oke, chaoo. Disini aku mau ngebahas soal kata “solidaritas” tapi disini sebatas menurut kacamata aku sendiri ya, karena akhir-akhir ini kata ini sedang booming dalam sekolahku.


            Solidaritas, menurut KBBI adalah sifat (perasaan) solider; sifat satu rasa (senasib dsb); perasaan setia kawan: --antara sesama anggota sangat diperlukan
            Dari pengertian tersebut aku jadi bisa membuat kesimpulan. Solidaritas itu dibutuhkan dalam satu kelompok. Solidaritas ini akan mengacu pada kesetiaan atau bahasa kerennya tuh loyal. Solidaritas itu dibutuhkan sebagai salah satu tolak ukur kesetiaan kita terhadap individu maupun kelompok.
            Dalam Pramuka *jadi disini aku ikut organisasi kepramukaan disekolah, karena disekolahku ekstrakurikuler pramuka itu jadi ekskul wajib dan menjadi favorit siswa-siswinya* dikenal istilah ‘korsa’ yang bermaksud kita itu harus bersama-sama dalam keaadaan apapun itu. Susah kita jalani sama-sama, senang kita sama-sama, laper, kenyang pokoknya harus dilaluin bareng-bareng. Indah kan J
            Kembali pada solidaritas. Solidaritas itu sebenernya bisa tumbuh karena kemauan (diri sendiri) ataupun dengan adanya sosialisasi ataupun ajakan.Tapi kembali pada diri kita sendiri, kalau toh kita emang mau dianggap setia rasa solidaritas itu akan muncul dari  kemauan dan hati kita yang akan berbicara.
            Solidaritas juga bisa kita gunakan sebagai tolak ukur seberapa besar rasa kepemilikan kita terhadap individu maupun kelompok. Semakin besar rasa solidaritas yang kita tunjukan terhadap suatu kelompok/individu tersebut maka semakin besar pula rasa memiliki yang kita tunjukan terhadap inidividu/kelompok tersebut.
            Dari beberapa ulasan diatas, perlu diketahui bahwa kita harus memiliki rasa solidaritas untuk menunjukan rasa bangga dan memiliki. Solidaritas memang diperlukan, namun perlu ditanamkan bahwa solidaritas itu didasarkan bukan hanya pada rasa kekeluargaan tapi kita juga harus melihat sikon yang ada.

            Terkadang, solidaritas juga disalah-artikan oleh beberapa oknum terkait. Solidaritas kadang dijadikan alasan untuk berbuat hal yang merugikan kelompok. Sebagai contoh, pendukung salah satu klub sepak bola ditanah air karena timnya kena kartu merah atupun diskualifikasi karena pelanggaran maka dia melakukan serangkaian pemberontakan berupa hal-hal yang sebernarnya sangatlah salah untuk dilakukan. Dan, pada akhirnya, semua itu membawa ‘solidaritas’ sebagai alasan pemberontakan tersebut.
            Memang, solidaritas itu perlu adanya, namun sebelumnya kita seharusnya juga harus berfikir, apakah yang kita lakukan dengan atas nama ‘solidaritas’ ini tetap kita lakukan. Jangan sampai hanya karena solidaritas, kita merugikan sebagian orang atau kelompok untuk melakukan hal-hal yang merugikan yang seharusnya tidak perlu dilakukan.
            Solidaritas bisa kita tunjukan dengan benar dan juga bermanfaat, asalkan sesuatu yang kita dukung atau perjuangkan tersebut adalah memang benar dan memang seharusnya kita perjuangkan. Solidaritas kita tunjukan sebagai suatu dukungan yang positif untuk hal-hal yang memang sudah seharusnya kita berikan dukungan sebagai salah satu bentuk simpati dan juga kepedulian kita. Sekali lagi solidaritas itu perlu, namun janganlah berlebihan J